Jakarta

Hari tasyrik adalah sebutan untuk tiga hari setelah Idul Adha. Ada beberapa amalan dan larangan bagi umat Islam di hari tasyrik.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nabisyah Al-Hadzali, Rasulullah SAW bersabda “Hari-hari tasyrik adalah hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.” (HR. Muslim).

Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari tasyrik, umat Islam dilarang untuk berpuasa.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Rahasia Dahsyat Energi Sapu Jagat: Petunjuk Nabi Muhammad SAW untuk Terkabulnya Semua Hajat oleh M. Ghofur Khalil dijelaskan bahwa hari tasyrik merupakan hari raya umat Islam yang jatuh setelah Idul Adha. Dalam kalender Islam, hari tasyrik jatuh pada hari ke 11, 12 dan 13 Zulhijjah.

Pada tanggal tersebut, jemaah haji tengah berada di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah.

Amalan Sunnah Hari Tasyrik

Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa amalan yang bisa dikerjakan di hari tasyrik:

1. Memperbanyak Takbir

Bertakbir merupakan salah satu amalan yang dianjurkan di hari tasyrik. Termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 203, Allah SWT berfirman:

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ

Artinya: “Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”

Ibnu Umar dan ulama lainnya mengatakan bahwa ayyamul ma’dudat atau hari terbilang adalah tiga hari tasyrik. Hal ini menegaskan adanya perintah berdzikir di hari Tasyrik.

2. Menyembelih Hewan Kurban

Menyembelih hewan kurban merupakan ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al Kautsar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: “Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”

3. Memperbanyak Dzikir

Berdoa bisa dikerjakan kapanpun, termasuk saat hari tasyrik. Dalam surat Al Baqarah ayat 200-201, Allah SWT berfirman,

فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ

Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

4. Makan dan Minum

Dalam riwayat Imam Ahmad dijelaskan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولُ اللهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمٌ بَعَثَ عَبْدَ اللهِ بنَحْذافة يَدُوفُ فِي مِنى أنْ لَا تَصُومُوا هَذِهِ الأَيَّامَ فَأَنَّهَا أَيَّامُ أَكل وَسُرْبِ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّوَجَلَّ

“Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW, mengutus Abdullah bin Hudzafah untuk berkeliling Mina dan menyampaikan: “Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena ini merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah Azza wa jalla.” (HR. Ahmad).

Hari tasyrik diperingati pada tiga hari setelah Idul Adha maka umat Islam bisa mengonsumsi makanan olahan dari daging kurban.

5. Membaca Doa Sapu Jagad

Salah satu doa yang bisa diamalkan di hari tasyrik adalah doa sapu jagad. Berikut bacaan doa sapu jagad,

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

Larangan Hari Tasyrik

Tasyrik erat kaitannya dengan hari Raya Idul Adha. Pada hari tasyrik terdapat larangan bagi umat Islam, yakni berpuasa. Rasulullah SAW bersabda,

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya: “Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR Bukhari).

Dalam hadits lain,

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya: Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah SAW bersabda: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR An-Nasa’i).

(lus/lus)

Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7384466/5-amalan-sunnah-hari-tasyrik-catat-juga-larangannya

By agus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *